Senin, 27 September 2010

Style In The World

Harajuku

Kamu suka segala hal yang berbau Jepang ? atau suka anime Jepang ? yang pastinya kamu atau dilingkungan kamu ada yang suka dengan hal-hal yang berbau Jepang. Kartun Jepang (anime) misalnya, banyak di sekililing kita yang suka dengan kartun Jepang seperti Doraemon, shinchan, naruto, dll. Tapi disini saya tidak membahas mengenai kartun (anime) Jepang. Bahasan saya kali ini mengenai Harajuku.
Tapi sebelum saya membahas secara detail tentang Harajuku, alangkah baiknya kalau kita tahu sejarah Harajuku itu sendiri.



Let’s take a look !
HARAJUKU aalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenalsebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan jalan Takeshita (Tkeshita-dori), departement Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. 

Setelah dibukanya departement store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini mennjadi terkenal diseluruh Jepang setelah diliput majalah fashion seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu kelompok gadis-gadis Annonzoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busan yang dikenakan model majalah Anan dan non-no. Sekitar tahun 1980-an, jalan Takeshita menjadi ramai karena orang-orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari dijalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda.
Harajuku merujuk ke daerah sekitar Tokyo’s stasiun Harajuku. Ini adalah pusat dari Jepang yang paling ekstrem budaya dan mode gaya remaja, tapi juga menawarkan belanja untuk orang dewasa dan beberapa tempat wisata bersejarah. Titik pusat budaya remaja Harajuku adalah Takeshita dori (Takeshita street), yang dibatsi oleh banyak toko-toko trendi, butik fashion, toko pakaian bekas, kain krep berdiri dan gerai makanan cepat saji diarahkan pada mode dan tren remaja.
Dalam rangka untuk mengalami budaya remaja yang paling ekstrem, kunjungi Harajuku pada hari Minggu, ketika banyak anak muda berkumpul di sekitar Harajuku station dan melakukan cosplay (kostum bermain), berpakaian menyerupai kostum gila anime karakter, punk musisi, dll. 

Fashion
Harajuku Style, Street Fashion Tanpa Aturan
Siapa tidak kenal fashion style ala Harajuku ? Sesuai dengan namanya, daerah yang mempopulerkan gaya Harajuku adalah disrik Harajuku di Tokyo Jepang.
Harajuku memang terkenal sebagai tempat “nongkrong” orang-orang yang stylish dan fashionable. Gaya Harajuku sendiri merupakan semacam street fashion atau fashion jalanan yang tidak mengenal peraturan. Tampilan yang bertabraka antara warna, corak, motif, ukuran, sampai jenis pakaian yang dipakai merupakan ciri khas fashion style yang satu ini. Harajuku style sendiri sebenarnya terbagi atas banyak subgaya seperti Lolita, Kogal, Gongaru, Cosplay, Yamanba, dan masih banyak lagi.
Seperti apa sebenarnya gaya-gaya tersebut ?
Lolita   


Gaya ini mengadaptasi gaya boneka cantik dari Jepang dengan kulit putih pucat serta dandanan yang manis seperti boneka perempuan yang dijual di toko. Lolita terbagi menjadi beberapa macam gaya yaitu, Gothic Lolita, Sweet Lolita, Classic Lolita, Punk Lolita, dan Wa Lolita. Semua style Lolita ini adalah untuk wanita.
Yang pria juga tidak mau kalah, dan memiliki style Lolita yang diberi nama Ouji atau Kodona. Gothic Lolita orisinalnya melihat ke masa lalu ketika pergerakan new wave sedang hot-hotnya di Inggris pada era 80-an. Gaya ini mencampur gaya boneka Lolita dengan gaya Gothic yang terkenal “gelap”, dari make-up yang gelap sampai baju serba hitam. Sementara gaya punk Lollita juga mirip dengan gaya Gothic Lolita, hanya perbedaannya pada detailnya seperti gelang dan paku-pakuan, gambar tengkorak sampai rambut mohawk.
Namun, karena style dasarnya ala boneka maka campuran warna gelap denga warna feminin seperti pink atau ungu pun tak terhindarkan.
Nah.. di Indonesia juga kita punya nih, yaitu penyanyi Agnes Monica serta Duo Maia memiliki gay berbusana yang mirip dengan gaya Gothic Lolita ini.

Sweet Lolita
adalah gaya yang mengadaptasi dari manga atau komik Jepang yang merupakan fantasi anak-anak terhadap seorang Lolita. Maka jadilah gaya yang terlihat childish seperti ruffle yang tebal, sepatu platform dengan hak tinggi, rambut berkepang, pita besar sebagai aksesori dan lain-lain.

Kalau kita mau lihat siapa artis Indonesia yang bergaya seperti ini, yang paling mirip adalah Pinkan Mambo, sementara artis internasional yang memiliki gaya manis seperti boneka ini adalah aktris veteran Shirley Temple serta penyanyi Gwen Stefani.

Classic Lolita
adalah gaya yang diadaptasi dari gaya-gaya populer pada abad pertengahan, seperti gaya anggota kerajaan Marie Anttoinette dari Prancis ataupun gaya Juliet dari karya roman Romeo dan Juliet milik Shakespeare.



Wa Lolita 


Wa Lolita sendiri memadukan gaya busana tradisional Jepang yaitu Kimono dengan gaya Lolita modern. Sehingga wanita-wanita yang mengenakan gaya ini mirip seperti boneka Jepang yang sedang berjalan lengkap dengan bakiaknya.
  
Nah.. bagaimana dengan pria bergaya Lolita ?
 Ternyata gaya mereka mengadaptasi dari gaya Victorian zaman dulu. Pria-pria ini juga mengenakan make-up. Hanya kadar ketebalannya saja yang berbeda.
Gaya Harajuku lainnya yang cukup populer adalah Cosplay yang merupakan singkatan dari costume play, yaitu berperan sebagai karakter favorit dengan menggunakan kostum karakter tersebut. Karakter yang diikuti biasanya adalaha karakter hero ataupun penjahat seperti yang ada di anime atau film-film kartun Jepang, manga, sampai video games. Sebut saja gaya pakaian kartun Sailormoon, Tuxedo bertopeng, City hunter, sampai tokoh sora dari video games Kingdom Heart. Bahkan anak=anak juga tak mau kalah lho !
 
 

Artis Indonesia yang sering meniru gaya Cosplay adalah anggota grup musik J-Rocks(Pemlagiat L'Arc~en~Ciel) . 






Kogal 

Kogal yang juga mirip dengan gaya Gongaru sering juga disebut Kogyaru. Sepatu boots bersol datar baik tinggi maupun rendah, rok supermini, make-up supertebal, rambut warna-warni, kaus kaki tinggi yang mencapai atas lutut, sampai aksesori besar adalah peralatan yang dibutuhkan jika kamu ingin bergaya Kogal atau Kogyaru. Yang paling mencolok adalah bagaimana wanita Kogal “mewarnai” diri mereka sendiri hingga memiliki kulit sedikit gelap atau tan seperti orang yang habis berjemur. 

Visual Kei 


adalah fashion style yang paling tersohor di negeri Samurai itu. YA Ga jauh beda dengan harajuku sih. Ciri-cirinya adalah make up di wajah yang tebal, tatanan rambut yang ekstrim dengan warna yang mencolok, dan mengenakan kostum yang feminim. Visual kei telah menjadi dasar inspirasi style-style lain yang sampai kini masih digandrungi di Jepang. Di negara barat, gaya ini dikenal dengan nama cross-dress (busana miring), artinya seorang pria yang mengenakan busana dan asesoris wanita. Mengingat masa lalu, band asal Amrik KISS selalu mengenakan kostum gothic dan make up karakter, nah itulah cross-dress, atau lihat si Marylin Manson, dengan korset bitchy dan polesan lipstick yang norak, nah gaya itu di Jepang dipanggil Visual-kei.
 
"visual kei sendiri di adaptasikan kedalam dunia musik sebagai salah satu aliran musik bergenre rock. beberapa dari aliran band visual kei yang terkenal salah satunya dari PSC company, seperti the gazette, alice nine, kra, kaggra dan Mucc. musik dari band aliran visual kei memang terlihat mirip dengan gothic namun berbeda. band visual kei tidak selalu bergaya dengan make up tebal sehingga terlihat seram, namun band aliran visual kei ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu pada dandanan yang memadumadankan macam-macam bentuk pakaian,dandanan."

Yah walaupun Kelihatannya mereka itu aneh aneh gitu. Tapi gw tetep suka yang namanya visual kei dan harajuku. Mereka itu Different, n unik. Selain itu dengan tampilan yang unik tersebut mereka juga punya teknik bermusik yang Ciamik dan juga kreatif. Jadi ga Cuma jual tampang aja n Monoton musiknya seperti band band barat diluar sana.. Jgn marah ya penggermar musik West..Hanya pendapat gw aj..hehehehe
Hidup Harajuku ....

Gothic    

telah menginspirasi banyak band untuk meningkatkan gaya mereka di atas panggung, tapi bagi anak-anak Jepang gaya ini diterjemahkan secara berlebih, alhasil make up di wajah pun nggak ketulungan, bahkan rambut pun ditata dan diwarnai diluar kewajaran, pakaian wanita pun dipake dengan noraknya. X Japan adalah band yang paling getol mengusung aliran ini, hingga booming menjadi trend wajib anak band dan gaya anak-anak muda di Jepang, bahkan band Asia terbesar di dunia, L’arc~en~ciel, pada awal karirnya mengusung aliran ini juga, hingga kemudian meninggalkannya dan menganut aliran mereka sendiri.

Berbicara tentang gaya Harajuku tak akan ada habisnya. Konsep berpakaian dengan gaya tabrak dari salah satu distirik di Jepang ini memang tetap memiliki penggemar tersendiri, tak terkecuali di Bandung. Jika ingin lebih mengenal bagaimana pastinya gaya Harajuku ini, kamu bisa datang ke Gonzo yang ada di jalan Cihampelas 42A atau ke Ohayou yang hanya terhalang satu toko dengan Gonzo. Di kedua tempat ini gaya-gaya Harajuku atau Cosplay bisa ditemukan. Ketika mengunjungi Gonzo misalnya, tampak manekin-manekin yang memakai gaun-gaun wanita Harajuku yang ternyata disebut dengan Lolita. 
Kalau di Jepang sana pakaian –pakaian ini dipakai untuk keeharian. Di Bandung, menurut Teh Renny, pengelola Gonzo, para pemakainya hanya masih sebatas event-event tertentu. Ragam aksesoris yang mendukung gaya Harajuku pun disediakan di dua tempat ini dengan seala perniknya. Termasuk musik-musik Jepang yang mungkin akan menambah kuat aura gaya Harajuku kamu. Tapi tak selalu Harajuku, jika kamu menyukai gaya-gaya tradisional, dua tempat ini juga menyadiakan yukata atau kimono lengkap dengan obi, serta aksesoris lainnya. 

Emo


Emo sepertinya telah berkembang jauh melampaui dunia musik saja. Emo sekarang malah lebih sering dihubungkan dengan fashion daripada musik.
Istilah emo ini kadang kala langsung dirujuk pada jeans ketat yang dipakai cowok dan cewek juga, poni rambut yang panjang dan disisir ke satu sisi wajah dan menutupi salah satu atau malah kedua mata. Potongan rambutnya lurus, kaos ketat (biasanya berlengan pendek) bertuliskan nama-nama band emo, ikat pinggang berkepala besar, sepatu kanvas atau sepatu hitam yang sering kali nampak tua dan lusuh, dilengkapi dengan kaca mata berbingkai hitam tebal. Gaya berpakaian ini disebut dengan istilah fad.


(Emo sebagai Aliran Musik)
Emocore adalah perpaduan dari hardcore dan musik punk yang sangat populer di Washington DC pada akhir era 80-an. Budaya emo akhirnya terus berkembang antara dekade 90-an hingga 2000-an hingga mencapai popularitasnya saat ini.
Pertengahan 80-an, istilah emo menggambarkan sub genre hardcore punk yang berakar dari musik Washington DC. Pada perkembangannya, istilah emocore yang merupakan kependekan dari emotional hardcore, akhirnya digunakan untuk menggambarkan penampilan band-band di Washington DC yang sangat emosional misalnya Rites of Spring, Embrace, atau Moss Icon.
Di pertengahan 90-an, istilah emo mulai merujuk pada genre indie yang mendapatkan pengaruh dari Fugazi yang dianggap sebagai emo first wave.
Band-band seperti Sunny Day Real Estate dan Texas is the Reason menunjukkan gaya emo indie rock yang lebih menunjukkan melodi mereka daripada kekacauannya.
Yang saat ini sedang populer adalah band-band seperti Fall Out Boy, My Chemical Romance, Panic at the Disco, dan Paramore yang juga disebut sebagai band emo walaupun gaya musik mereka memang cukup berbeda dengan band-band emo sebelumnya.


Diawal tahun 2005,gw mengenal suatu musik yang oleh kebanyakan orang disebut EMO/SCREAMO. Dari situ gw mulai tertarik untuk cari tau, Tanya sana-sini, cari Mp3 nya, malah gw pernah bikin band dengan influence dari band-band seperti yg ada di bawah ini. teruz APA SEBENARNYA “EMO” ITU & SIAPA SAJA BAND-BAND YANG MEMAINKAN MUSIK EMO!!! Jujur,pertama kali gw (Dan kebanyakan orang tentunya) mengira band-band Emo Tuh Seperti :
  • THE USED
  • FINCH
  • STORY OF THE YEAR
  • MY CHEMICAL ROMANCE
  • TAKING BACK SUNDAY
  • FROM FIRST TO LAST
  • FALL OUT BOY
  • DASHBOARD CONFESSIONAL
  • SAOSIN
  • and another shitty band like those band 
Cuma SCREAMO yang bisa jadi Sub-category dari EMO itu sendiri. Pada dasarnya,Emo dan Screamo sama aja, sama2 berunsur CATHARSIS (Menyenangkan orang yg mendengarkan) dan  masih mempunyai Hardcore ETHIC, itu unsur yg harus dijaga oleh band-band emo,karena mereka berasal dari Hardcore. Hanya saja, klo kita lihat dari segi sound nya, Screamo lebih Chaotic + Lebih banyak Scream nya jika dibandingkan ama band-band emo kebanyakan (Coba dengerin INDIAN SUMMER, truz dengerin ORCHID / P.99), dari situ kalian bakalan tau apa BEDA antara musik EMO dan SCREAMO ;) Lirik juga kebanyakan tentang “kemarahan” dibungkus dalam suatu Epic dan sesekali tentang cinta (Tapi TIDAK cengeng), seperti “Venus & Bacchus” nya SAETIA), karna band-band Screamo seperti :
  • 1905
  • 49 MORPHINES
  • 1000 TRAVEL OF JAWAHARLAL
  • AMPERE
  • ANGER IS BEAUTIFUL
  • AGHAST
  • AFTER SCHOOL KNIFE FIGHT
  • A FINE BOAT, THAT COFFIN!
  • A DAYS REFRAIN
  • A DAY IN BLACK AND WHITE
  • YOU AND Ietc.
Ter influence dari Sounds Hardcore Punk + Grindcore (Grindcore kan juga termasuk salah satu sub-genre dari Hardcore).
Emo itu Sendiri Kependekan dari EMOTIVE HARDCORE !!! BUKAN EMOTION / EMOTIONAL HARDCORE !!! Disini Telah terjadi kesalahpahaman, Emotional (Dari segi Lirik) yang SEHARUSNYA berarti LUAPAN KEMARAHAN akan SUATU KETIDAK ADILAN malah di artikan sebagai RENGEKAN CENGENG, DEPRESI DIRI karena PUTUS CINTA, atau sesuatu yang berhungan dengan MENYIKSA DIRI SENDIRI dan berakhir dengan BUNUH DIRI!!! SESUATU HAL YANG MENYEDIHKAN DAN TIDAK BERGUNA SAMA SEKALI!!! jika kalian menganggap itu sebagai emo, Lebih baik kalian buat band POP aja!!! Seperti KANGEN band. Tapi vokalnya teriak2 kayak FINCH dll.

Tapi klo menurut gw sih..???
Emo itu sbenernya musik cengeng..
tp karna ada scream dan growl-nya, org2 awam menganggap itu musik yang seram dan keras..
Tapi sbenarnya scream-nya itu berarti teriakan tangisan..
tema lagu2nya jg tentang cinta..
Jadi  >>>
EMO = CENGENG!!
CENGENG = CUPU
CUPU = D’Massiv, ungu, seventeen, wali, naff, dan masi banyak lagi band2 sampah indonesia yang cupu.

PUNK 

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.


Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi.
Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Punk dan Anarkisme

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.


Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

Anarko-punk 
adalah bagian dari gerakan punk yang dilakukan baik oleh kelompok, band, maupun individu-individu yang secara khusus menyebarkan ide-ide Anarkisme. Dengan kata lain, Anarko-punk adalah sebuah sub-budaya yang menggabungkan musik punk dan gerakan politik Anarkisme. Tidak semua punk diiidentikkan dengan anarkisme. Namun, anarkisme memiliki peran yang signifikan dalam punk. Begitu juga sebaliknya, punk memberikan pengaruh yang besar pada wajah dunia anarkisme kontemporer.

Beberapa band punk penting yang cukup popular dan dianggap sebagai pelopor dari gerakan anarko-punk antara lain Crass, Conflict, dan Subhumans. Sedangkan di indonesia beberapa band anarko-punk yang cukup populer antara lain Marjinal, Bunga Hitam, dan lain sebagainya.
Beberapa isu politik yang banyak diangkat oleh anarko-punk antara lain dukungannya terhadap gerakan anti perang, hak hidup satwa, feminisme, isu lingkungan, kebersamaan, anti kapitalisme, dan beberapa kasus-kasus yang juga banyak diangkat oleh para anarkis pada umumnya.

Skinhead 
adalah suatu sub-budaya yang lahir di London, Inggris pada akhir tahun 1960-an. Sekarang Skinhead sudah menyebar ke seluruh belahan bumi. Nama Skinhead merujuk kepada para pengikut budaya ini yang rambutnya dipangkas botak. Sebelum bermulanya era Skinhead, ada golongan remaja yang dipanggil Mods yang menjadi pemula kepada skinheads.
Meskipun Skinhead banyak diasosiasikan dengan kelompok orang-orang yang rasis dan Neo-Nazi, namun Skinhead yang sebenarnya tidaklah Neo-Nazi, karena pada awalnya Skinhead adalah kaum tertindas dari kelas pekerja (utamanya buruh pelabuhan) di London, Inggris. Skinhead juga bisa merujuk kepada kepada kelompok orang (biasanya remaja) yang merupakan fans musik Oi!/streetpunk dan juga punk.

Oi!
berarti hello dalam aksen cockney di Inggris. Oi! musik bermula di akhir 70-an setelah kemunculan Punk Rock. Ketika gelombang pertama punk menyerang, band seperti Sham69, The Business, dan Cock Sparrer sudah bernyanyi tentang hidup di jalanan di saat Sex Pistols mencoba memulai "Anarchy In the Uk". Lalu reality punk atau street punk dimulai dengan Sham 69 dan Sparrer, seperti juga Slaughter and The Dogs juga Menace.


Oi! adalah musik untuk semua dan semua orang yang berjalan di jalanan kota dan melihat rendah pada kaum elit dapat dihubungkan dengan Oi!. Semua orang yang bekerja sepanjang hari sebagai budak gaji dapat dihubungkan dengan Oi!. Semua orang yang selalu merasa berbeda, juga dapat dihubungkan dengan Oi!. Musik Oi! tidak memandang perbedaan ras, warna, dan kepercayaan. "Oi! music is about having a laugh and having a say, plain and simple...."

Punk rock 
adalah gerakan musik rock yang berkembang sekitar tahun 1974-1975 di negara Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Dipelopori oleh kelompok-kelompok seperti Ramones, Sex Pistols, The Damned, dan The Clash.


 Kelompok punk sering meniru struktur musik sederhana seperti musik garage rock dari tahun 1960-an. Biasanya mereka terdiri dari satu drum kit, satu atau dua electric guitar, satu electric bass, dan vocals. Drums biasanya hanya memiliki satu snare drum, satu tom, satu floor tom, satu bass drum, hi-hats, satu atau dua crash cymbal dan satu ride cymbal.
Pada awal tahun 1990, musik punk rock dikenalkan kembali oleh Nirvana, walau pada akhirnya, mayoritas media menyebut Nirvana dengan istilah grunge atau rock alternatif. Kesuksesan album Nevermind dari Nirvana, diakui sebagai "pembuka jalan" kepada musik punk rock untuk dikenal oleh dunia luas, sampai saat ini.
Pada tahun 2007, perusahaan sepatu punk rock dari Inggris, Doc Martens, membuat iklan promosi yang menggunakan foto-foto ikon yang telah berjasa mengenalkan musik punk rock, yaitu Joey Ramone (Ramones), Sid Vicious (Sex Pistols), Joe Strummer (The Clash), dan Kurt Cobain (Nirvana).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar